Seuntai kata sarat makna berupa pinta, senada kalimah-kalimah penuh harapan dan kecemasan. Berharap qobul robbul izzati dan cemas akan ketiadaan arti diri sejati. Harapan itu pun wujud dalam husnudhon kepada Nya dan kecemasan berbuah petuah sanggah keraguan, do’a adalah pinta dan seruan seorang hamba manusia kepada Maha Raja Jagat Raya.
Jauh di lubuk hati manusia sebenarnya tak pernah ragu akan Keagungan Sang Pencipta, tak ada asa dalam Kemaha-Perkasaan Sang Widi Wasa, Dia Dzat Yang ditangannya Kerajaan dan Kekuasaan atas segala perkara baik yang nampak jelas maupun yang tersembunyi. Hanya saja keraguan dan asa itu ada karena dicipta laskar-laskar cinta syahawat yang secara lambat perlahan tapi pasti menggiring alam sadar manusia kepada sesuatu yang maya penuh hasrat dan angan-angan, jadilah kita penghayal yang pekak, suntuk dan mabuk dengan segala ketidakpastian.
Bila jiwa berubah warna dari sejatinya, ia pun terbelah, terpecah, berbuah merah ... , kuning, hijau, biru bahkan kelabu. Dengannya jiwa berada dipersimpangan (sawwamah) penuh amarah (amaroh), tak jarang berakhir penyesalan (lawwamah) jauh dari keparipurnaan dan ketenangan (muthma’inah).
Oleh karenanya keberadaan do’a sebagai usaha bathiniyah manusia melengkapi segenapp lengkap jiwanya , menjelma dalam sebuah karya yakni olah rasa dan panca indra sehingga respon atas gejala-gejala kebutatulian hati. Disini kita, MEMINTA atas kuasa Nya yang dikuasakan kepada kita, maka seru dan pintailah Dia, sebab tak ada yang layak kita pintai kecuali Dia.
UDUNII ASTAJIBLAKUM .... ”memintalah (berdo’alah) kalian kepada Ku niscaya Aku mengabulkan permintaan kalian”
Do’a adalah kristal kata yang berawal dari sebuah kesadaran betapa tak berdayanya kita, tanpa daya dan kekuatan yang Maha Kuat dan Maha berdaya.
Do’a adalah senjata dimana kaki tangan lunglai tak lagi berdaya, maka gerak ”bibir hati” dan pita suara jiwa sanggup menggetarkan arasy Nya.
Do’a adalah lawan kesombongan, sebab tak ada orang yang sombong yang meminta dan yang orang yang meminta kepada Alloh SWT adalah bukan dari golongan orang-orang sombong.
Do’a adalah sebuah mandat (seruan ) atas jiwa-jiwa manusia dari mpunya kalimah sempurna.
No comments:
Post a Comment