Monday, September 7, 2009

Memanfaatkan "Energi Ramadhan"

Dalam suatu hadits dikatakan bahwa Alloh SWT turun kelangit dunia setiap malam di bulan Ramadhan. Dia membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para hamba Nya untuk menyampaikan setiap keinginan (hajat) nya.  ada bagian malam yang paling utama dalam kita menyampaikan pujian, sanjungan yang berupa tasbih, tahmid, takbir dan tahlil untuk Alloh Aza wajala yaitu sepertiga malam terakhir, " Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan...." (Qs. Al Mujamil: 1-5)
Di bulan lain ibadah sunah / tambahan dibalas dengan nilai atau pahala sunnah, namun berkah dan kemurahan Alloh SWT di bulan ramadhan ibadah tambahan atau sunnah di nilai wajib dan ibadah wajib dilipatgandakan hingga 70 kali. Jaminan Alloh SWT ibadah tambahan (nawafil - qs. Al Isro) dijamin Alloh SWT jika dilaksanakan dengan imanan wahtisaban (berdasar keimanan dan penghisaban) akan menikkan derajat orang-orang yang melaksanakannya. 
" Dan pada sebahagian malam hari bershalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap., Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian. (Qs. al Isro: 79 - 82)
Energi Ramadhan akan terasa manakala kita menjalaninya dengan segenap lengkap kesungguhan menghadirkan hati dimalam-malamnya. Sebagian malam yang sunyi dengan bintang gemintang bertaburan serta rembulan yang terang menyinari buana maya pada ini, seolah menjadi saksi bahwa kehadiran dan kenampakkan Nya tengah menaungi ummat nya baik yang lelap tertidur maupun yang sungguh-sungguh merengkuh dan mereguk rahmat dan maghfiroh Nya.
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Qs. Albaqoroh: 186)

Inilah saat mustajabah du'a, pinta kita. Inilah saat dua dunia seolah bersatu tanpa hijab antara fisik dan metafisik. Namun sayang hanya sedikit sekali orang yang memahami dan merasakannya. Hanya sedikit manusia yang sanggup memanfa'atkan energi dahsyat Ramadhan.
Saudaraku, ini adalah sebuah kesempatan besar .. belum tentu ada kesempatan kedua sebesar kesempatan ini. Manfa'atkanlah ... maksimalkanlah .... segala upaya bathin kita di malam-malam bulan yang mulya ini .... Ramadhan. 
Tuhan ... berilah kami kesempatan, kini dan nanti Ramadhan tahun depan.

Thursday, September 3, 2009

ALONE

Kesendirian, .... ga de ach. Aku tak ingin sendiri, kamu juga, semua, kita tak ingin hidup sendiri dan dalam labirin kesendirian. Kayaknya kita ga bisa 'hidup' dalam kesendirian, mengapa? Lha wong kita makhluk sosial kan. Yang satu sama lainya saling membutuhkan. eyang Adam aja Allah bikinkan temennya Siti Hawa. apalagi kita yang hidup dengan berjubel manusia dengan berbagai-bagai kalangan masyarakat, mulai kalangan rendah, menengah dan atas. Poserba, pokoknya serba ada, deh.
So, gak baik tuh sendiri. Kecuali ada yang senang dengan kesendirian dan bisa mengukir prestasi dengan kesendirian itu, yahud tuh. Namun, jelas ga bisa. Fitrah - kecenderungan yang berada dalam diri manusia menuntut untuk bersosialisasi, jadi bakal tersiksa kalau kita sendiri dan hidup dalam kesendirian. Ayo cari penyebab kita jadi sendiri dan hidup dalam kesendirian!
Barangkali kita terlalu asyik memikirkan sesuatu yang kurang dalam diri kita. Ini akan berbanding terbalik dengan orang yang senantiasa berfikir dan menggunakan kelebihan dirinya. Ia bakal banyak teman dan hidup bersosialisasi, namun suatu saat ketika egonya menguasi dirinya bahkan menjadi ego sentris, maka ia akan kembali kepada kesendirian. Nah, kembali kepada seorang yang terlalu memikirkan kekurangan dirinya atau 'minder' gitu katakan. ini akan sendiri, tapi tidak mandiri. sendiri bukan berarti mandiri.
Atau kita berpikir tak ada yang cocok dengan dirinya padahal orang-orang banyak yang ungun berinteraksi dengannya. namun karena sudah ada pandangan 'cocol ga cocok' maka akan gak cocok lah. Coba dulu lah..jangan sampai kita sendiri, rugi, sedih and bisa-bisa 'bunuh' diri. Tenggelam dalam kesendirian. Jadilah apatis. Kalo dah apatis ... apa mo dikata, frustasi dan berarti jauh dari kebaikan, nah lho... Ayo ah bangkit, jangan sndiri begitu, bangkit... bangkit.
Wallohu'alam